Mading

Di sekolah kalian pasti ada madingnya atau minimal teman-teman pasti sudah melihat mading. Nah, tahukah teman-teman kalau mading termasuk salah satu media massa. Mading merupakan media massa yang terdapat di sekolah. Kalian pastinya tertarik untuk mengetahui seputar mading. Apa itu mading? Cari tahu yuk lewat artikel ini!:)


A.Pengertian Mading 
 Mading adalah singkatan dari majalah dinding (bulletin board), yaitu salah satu jenis media komunikasi yang dipajang di dinding (Tompkins dan Hoskinson: 1995). Menurut KBBI, mading adalah majalah yang tidak dirangkai, tetapi berupa lembaran yang ditempelkan pada dinding (papan tulis dan sebagainya). Majalah dinding adalah salah satu jenis media massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah karena memiliki konsep pengertian dan prinsip yang sama dengan majalah pada umumnya, namun majalah dinding tidak dirangkai layaknya buku. Majalah dinding dirangkai sekreatif mungkin dan ditempelkan di dinding. Dinding yang dimaksud adalah tempat strategis untuk memajang sesuatu dan dapat dibaca oleh siapa saja.
Majalah dinding berisi tulisan-tulisan kreatif yang disusun dan ditempel di dinding dengan konsep yang kreatif. Informasi pada mading adalah informasi yang terpisah-pisah, namun merupakan satu kesatuan edisi. Maksudnya, informasi yang ada dalam sebuah mading saling berkaitan sesuai dengan tema yang diangkat. Tulisan-tulisan yang terdapat pada mading adalah karya dari setiap orang yang ingin berkontribusi. Itulah sebabnya mading merupakan salah satu tempat untuk menyalurkan bakat dan kreativitas setiap orang. Melalui mading, setiap orang dapat berekspresi baik melalui tulisannya maupun kreativitas yang ditunjukkan melalui konsep tampilan mading.
B. Ciri-ciri madding secara umum:
  • Dikelola Bersama
Walaupun mading adalah salah satu jenis media massa tulis yang sangat sederhana, tetapi mading dikelola secara bertahap sama seperti jenis media massa tulis lainnya. Ada tiga tahap penting, yaitu: perencanaan, produksi, dan evaluasi. Ketiga tahap itu dikelola oleh sebuah tim mading, mulai dari perencanaan tema sampai dengan evaluasi. Tim mading terdri dari orang-orang yang bertugas dalam proses manajemen, redaksi, dan desain. Jadi, yang dimaksud dengan dikelola bersama adalah kerja sama dari berbagai pihak dalam satu tim untuk membentuk mading itu sendiri, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan evaluasi.
  • Terbit Lebih Lama
Waktu terbit mading terbilang lama. Jika dibandingkan dengan majalah, mading memiliki waktu terbit yang lebih panjang. Karena sifatnya yang non-komersial, waktu penerbitan mading tidak terlalu kaku pada waktu. Majalah yang bersifat komersial pada umumnya terbit dalam waktu yang teratur. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan komersial sebuah perusahaan. Berbeda dengan majalah pada umumnya, mading lebih dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan berekspresi. Oleh karena itu, waktu penerbitan mading tergantung pada kemampuan masing-masing tim.
  • Tampilan Menarik
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, mading berbeda dengan majalah pada umumnya walaupun prinsip dan konsepnya sama. Ciri yang paling membedakan mading dengan jenis media massa tulis lain adalah bentuknya. Pada dasarnya, mading berupa bidang datar yang ditempel di dinding. Bidang datar itu dapat berupa styrofoam, papan, atau benda lain yang dapat digunakan untuk menempel. Seiring perkembangannya, majalah dinding ada yang berbentuk tiga dimensi (3D). Semua itu tergantung pada tim mading.
  • Ciri-ciri bahasa dalam mading:
    • Singkat : Menghindari pemilihan bentuk kata yang kurang ringkas, langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berhargadalam membacanya.
    • Padat : Dalam bahasa jurnalistik berarti syarat sebuah informasi, menggunakan jumlah kata sedikit mungkin, tetapi dapat menjangkau makna yang selengkap-lengkapnya (Setiap  kalimat dan paragraf yang ditulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca).
    • Jelas (Komunikatif) : Mengandung makna yang tidak membingungkan atau komunikatif, yaitu mengandung unsur yang mudah dipahami, mudah ditangkap maksudnya, serta tidak memiliki makna kata/kalimat yang banyak. Sebagai contoh, hitam adalah warna yang jelas. Putih adalah warna yang jelas. Ketika kedua warna itu disandingkan, maka terdapat perbedaan yang tegas mana disebut hitam, dan mana pula yang disebut putih. Pada kedua warna itu  sama sekali tidak ditemukan nuansa warna abu-abu. Perbedaan warna hitam dan putih melahirkan kesan kontras. Jadi, yang dimaksudkan adalah majalah dinding harus mengandung tiga arti: jelas artinya, jelas dalam susunan kata atau kalimatnya sesuai dengan  kaidah subjek, objek, predikatmaupun keterangan (SPOK), serta jelas sasaran atau maksudnya.
    • Jernih : Bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang bersifat negatif, seperti prasangka atau fitnah. Dalam pendekatan analisis wacana, kata dan kalimat yang jernih berarti kata dan  kalimat yang tidak memiliki maksud tersembunyi di balik pemuatan suatu berita atau laporan, berdasarkan fakta, kebenaran, kepentingan publik.
    • Serasi dan Menarik: Majalah dinding dapat terlihat menarik apabila menggunakan bahasa yang serasi dan menarik. Bahasa yang serasi dan menarik adalah bahasa yang menggunakan kata-kata yang sesuai dengan khalayak pembaca serta gaya bahasa yang sesuai dengan sasarannya.                                                                                             
    • B. Karakteristik atau bagian-bagian mading terdiri dari:
    • Judul Utama (Main Title)
Judul utama adalah judul yang selalu digunakan pada setiap edisi yang ada di mading dengan tulisan yang besar dan tetap.
  • Sub Judul dan Tema Mading
Tema pada mading dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
  • Headline
Sebagai topik yang utama. Isinya merupakan informasi umum yang masih berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi serta bersifat ilmiah. Dalam hal ini, topik utama tidak memilki judul dan letaknya berada di tengah sebuah papan media. Sumber datanya dapat diperoleh dari surat kabar, televisi, majalah, sumbangan guru maupun kreativitas yang berasal dari tim pembuat mading.
  • Cerita
Cerita di sini berisikan cerita yang berupa fiksi maupun non-fiksi. Cerita yang terdapat pada mading masih berkaitan dengan lingkup akademik ataupun lingkungan sekitarnya. Sifatnya cerita adalah netral. Cerita yang terdapat pada sebuah mading dapat berupa dongeng, cerita anak, epos, mitos, dan lain-lain.
  • Tips
Dalam hal ini, tips berisikan saran-saran yang berkaitan dengan kegiatan akademik maupun kegiatan yang mendukung. Hal tersebut dapat berdasarkan kiriman yang berasal dari pengalaman pribadi, buku, dan lain-lain.
  • Ruang Kita
Ruang kita yang dimaksud adalah ruang media dalam sebuah mading yang berisi sumbangan sebuah kreativitas. Hal tersebut dapat berisi tentang puisi, pantun, karya sastra, serta karya seni lainnya. Pembatasan sebuah karya dapat disesuaikan dengan adanya ukuran mading.
  • Nomor Edisi
Sebuah mading memiliki nomor edisi disertai dengan adanya bulan dan tahun terbit. Jika sebuah mading akan terbit sebulan sekali, nama bulan yang ditulis disesuaikan dengan waktu terbit mading tersebut. Contohnya, mading yang terbit dibulan Agustus, pada mading akan dicantumkan kata Agustus untuk menunjukkan jangka waktu terbit mading itu. Jika mading diterbitkan tiga bulan sekali, nama bulan yang ditulis disesuaikan dengan waktu terbitnya. Contohnya, sebuah mading diterbitkan selama tiga bulan, mulai dari bulan Agustus, maka pada mading akan ditulis Agustus-Oktober.
  • Ciri isi (topik) dalam mading:
Topik untuk majalah dinding isinya dapat berupa:
  • Pengetahuan umum, misalnya tentang biografi tokoh terkenal dan ensiklopedi.
  • Masalah-masalah di sekitar kehidupan, misalnya masalah kenakalan remaja, masalah narkoba, masalah pacaran, dan masalah pergaulan bebas.
  • Masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia akademik berupa komentar, ulasan, usulan, kritik dan saran, dan karikatur.
  • Berita atau peristiwa, kegiatan atau permasalahan aktual yang sedang terjadi di lingkungan tertentu, misalnya kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kesenian, dan perpisahan.
  • Hiburan, misalnya cerpen, puisi, humor, anekdot, dan komik.

Apa saja sih Jenis-jenis Mading ?
1. Majalah Dinding Umum. Majalah dinding yang dibuat untuk umum dan dikelola oleh organisasi.
2. Majalah Dinding Khusus. Majalah yang hanya dibuat oleh dan untuk kalangan tertentu.Misalnya oleh kelas, organisasi, keagamaan, dan lain-lain.

 Apa saja sih Manfaat Mading?
 - Sebagai media komunikasi. Dikarenakan mading itu merupakan bagian dari sarana komunikasi.
 -  Wadah untuk Kreativitas. Mading merupakan tempat untuk mencurahkan berbagai macam ide.
 - Menanamkan kebiasaan membaca. Mading memiliki andil yang besar di mana dunia akan luas jika kegemaran membaca semakin ditanamkan.
 - Sebagai pengisi waktu. Dengan adanya mading, waktu luang bisa digunakan untuk aktif menulis.
 - Melatih kecerdasan berpikir. Semakin sering seseorang membaca mading akan membangkitkan gairah yang digunakan untuk mencari bahan lain lewat sebuah umpan yang telah disajikan dalam manding.
- Melatih diri dalam organisasi. Mading merupakan sebuah perwujudan kerja sebuah tim ataupun kerja kelompok yang membutuhkan sebuah kesepakatan, ketaatan akan aturan yang ditetapkan, kedislipinan dan kesungguhan dalam berkerja. 
 - Mendorong untuk berlatih menulis. Berdasarkan pengalaman banyak penulis, mading digunakan sebagai wadah untuk berlatih. 

Bagaimana Tahap Penerbitan dalam Mading ?

1. Pengumpulan bahan. Bahan tulisan, gambar, foto maupun bahan lainnya yang merupakan hasil dari orang lain akan dikumpulkan oleh tim redaksi. Selanjutnya, tim redaksi akan bekerja sama dengan pihak terkait dalam hal sosialisasi dan pengumpulan bahan mading.
 2. Proses Editing. Proses editing itu sendiri dilakukan oleh tim redaksi dalam tim mading yang meliputi kegiatan memilah tema tulisan, isi tulisan, dan penyempurnaan sebuah presentasi tulisan sebelum ditata ulang.
3. Penataan. Penataan di sini merupakan penyusunan bahan dari hasil editing yang telah menjadi sebuah tata mading yang benar dan layak untuk diterbitkan. 
4. Pembukuan. Mading yang telah ditempel ataupun dimuat dan telah masa habis terbitnya maka kemudian akan disusun atau dibukukan.Pembukuan itu dilakukan sesuai dengan nomor terbit atau edisi terbit. Selajutnya mading yang telah dibukukan akan disimpan di perpustakaan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tajuk Rencana Bagian 2

Kelebihan, Kekurangan dan tahapan menulis Newsletter